Organisme
tanah pada umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di
bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan
oleh jamur dan bakteri. Hasil dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh
hewan, jamur, dan mikroorganisme inilah yang dapat mempengaruhi kesuburan,
tekstur dan kegemburan tanah. Apa sajakah organisme tanah itu ??? semua pasti
sudah tahu kan ???
a.
Decomposer
Organisme tanah (decomposer) melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap
bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun
yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati
menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain menguraikan materi organik,
juga dapat membantu pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang
biasa kita sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di tanah
inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan
organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos,
yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.
b. Pereaksi Kimia dalam Tanah
Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza, yaitu jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor.
c.
Pengurai
Polutan dalam Tanah
Organisme
tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan
polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke
tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian. Penguraian herbisida dapat
dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi.
Unsur racun dan polutan seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di
tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut
tidak menyebabkan polusi bertambah parah.
d. Pencegah Penyakit Tanah
Pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi maka organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal dapat tercipta ketika aktivitas pertanian dan perkebunan tidak berlebihan dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.
e. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah
Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel
penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang
terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Tekstur tanah secara
sederhana dapat ditentukan berdasarkan “Uji Rasa atau Menentukan Tekstur Tanah”.
Tanah
memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karena itu kita mengolongkan
tanah menjadi beberapa jenis tanah seperti tanah lempung, tanah liat dan
pasir, ataupun tanah campuran dari ketiganya. Jenis tanah dapat diberi nama
berdasarkan ukuran partikel utama atau kombinasi dari ukuran partikel
yang paling melimpah. Sebagai contoh, kita dapat menyebut “tanah liat berpasir”
ketika tanah tersebut dapat dibuat menjadi pita yang tipis dan panjang, serta
terasa berpasir.
f. Pengatur Kegemburan dan Struktur
Tanah
Organisme tanah membantu terbentuknya struktur tanah. Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah direkatkan oleh suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme tanah. Lendir yang dihasilkan oleh organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang pertumbuhan populasi organisme tanah. Keberadaan jamur di tanah juga mampu membantu pembentukan gumpalan tanah.
sangat bermanfaat , buat bahan tugas.
BalasHapus