Selasa, 12 April 2016

Perbedaan antara Tanah Subur dan Tanah Tidak Subur

Perbedaan antara Tanah Subur dan Tanah Tidak Subur

                                                      Kesuburan Tanah
            Secara umum yang dimaksud dengan kesuburan tanah adalah kondisi atau keadaan dan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman  dengan berbagai komponen yang ada didalamnya seperti biologi, kimiawi dan fisika. Banyak yang menduga bahwa kesuburan tanah sama dengan kesehatan tanah, pada kenyataan-nya tidaklah selalu demikian, karena kesehatan tanah sudah berbeda lagi cakupan pembahasan-nya.Kesehatan tanah lebih diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tanah yang mendukung dan menjamin tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa adanya gangguan dari berbagai aspek.
            Namun secara keseluruhan antara kesuburan dan kesehatan tanah sulit dibedakan karena biasanya jenis jenis tanah yang subur tentu akan membuat tanaman tumbuh sehat terlepas dari faktor bibit penyakit yang dapat saja menyerang suatu tumbuhan atau tanaman. Supaya tanaman dapat memanfaatkan fungsi dan peran tanah diperlukan keadaan tanah yang subur sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Karena peranan kesuburuan tanah yang sangat penting tersebut sehingga sebelum memulai program tanam pada lahan baru hendaknya dilakukan observasi untuk mengetahui tingkat kesuburuan suatu tanah. Adapun ciri ciri tanah yang subur sebagai berikut :

1. Memiliki Lapisan Humus Tebal
Suatu tanah yang subur dapat diketahui dengan melihat ketebalan bunga tanah atau humus. Semakin tebal maka menandakan tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara sehingga tanaman dapat menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk melakukan proses fotosintesis. Ketersediaan humus juga sebagai tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar yang baik. Humus yang tebal akan meningkatkan daya hisap tanah terhadap air, hal ini disebabkan struktur lapisan humus berongga sehingga memungkinkan air untuk masuk lebih banyak.

2. Memiliki PH Yang Netral
Tanah yang baik haruslah memiliki tingkat keasaman yang seimbang, perlu diketahui PH normal tanah berada pada kisaran 6 hingga 8 atau pada kondisi terbaik memiliki PH 6.5 hingga 7.5. Tanah dengan tingkat PH yang netral memungkinkan untuk tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah yang seimbang.
Itulah kenapa pada kondisi tanah yang terlalu asam perlu dilakukan proses pengapuran yang tujuannya yaitu untuk mengembalikan PH tanah ke kondisi netral. Begitu juga ketika tanah bersifat terlalu basa (>PH 8) perlu diberikan Sulfur atau belerang yang terkandung pada pupuk ZA (Amonium Sulfat). Dengan PH yang netral, tumbuhan akan lebih mudah menyerap ion-ion unsur hara dan menjaga perkembangan mikroorganisme tanah.
3. Memiliki Tekstur Lempung
Tanah yang subur akan berstruktur lempung yang berfungsi untuk mengikat berbagai mineral sehingga tidak mudah hanyut terbawa air. Namun kadar lempung haruslah normal dan biasanya terletak pada lapisan tanah tengah. Selain itu juga memiliki kandungan pasir yang mencukupi, manfaatnya supaya memungkinkan terjadinya drainase dan air dapat terserap kedalam tanah dengan baik.
4. Kaya Dengan Biota Tanah
Kehadiran sejumlah makhluk hidup berukuran kecil penghuni tanah sebagai tanda bahwa didalam tanah tersebut tersedia berbagai bahan organik yang juga dibutuhkan mikroorganisme untuk menunjang hidupnya. Jadi mikrofauna dan mikroflora berperan sebagai indikator kesuburan tanah.
5. Dapat Ditumbuhi Berbagai Macam Tanaman
Salah satu tanda atau ciri suatu tanah dikatakan subur dengan memperhatikan vegetasi yang tumbuh diatasnya. Semakin banyak dan beragam jenis tanaman yang tumbuh maka semakin baik kualitas tanah tersebut. Ibaratnya seperti jika banyak gula maka akan semakin banyak semut, begitulah perumpamaan untuk mempermudah pemahaman mengenai hubungan antara kesuburan tanah dengan vegetasi.

           Ketidaksuburan sebuah tanah yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi sebuah tanah yang menyebabkan tanah tidak subuh yang menjadi penyebab tanah tandus yang akan merugikan makhluk hidup yang hidup di bumi.
Berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri tanah tidak subur :
1. Sedikit Vegetasi Yang Dapat Tumbuh
Jika suatu tanah hanya memiliki sedikit tanaman yang tumbuh diatasnya baik secara kuantitas jumlah ataupun kuantitas jenis, itu menandakan bahwa tanah tersebut miskin unsur hara atau bisa juga memiliki unsur hara namun tidak beragam. Contohnya tanah yang hanya mengandung salah satu unsur hara maka hanya beberapa vegetasi yang mampu bertahan hidup.
2. Memiliki PH Yang Tidak Netral
Tanah yang memilki derajat PH yang terlalu asam atau terlalu basa juga tidak baik bagi tanaman. Seperti contoh jika PH suatu tanah dibawah 6 atau diatas 8 maka pertumbuhan tanaman yang tumbuh diatasnya tidak akan seimbang karena seringkali tanah mengalami keracuan unsur Al jika tanahnya terlalu asam dan akan memiliki kadar Ca dan Molibdenum tinggi jika terlalu basa.
3. Memiliki Biota Yang Sedikit
Karena PH tanah yang tidak netral sehingga struktur kimiawi tanah juga tidak seimbang seperti contoh ketika unsur Al terlalu tinggi maka akan meracuni tanaman, jika tanaman saja dapat teracun maka begitu juga dengan mikroorganisme tanah juga akan tidak betah hidup pada kondisi seperti itu.
4. Memiliki Lapisan Humus Tipis
Jumlah humus yang sedikit bisa menandakan telah terjadi pengikisan tanah oleh air atau erosi sehingga apabila kondisi seperti ini terus berlanjut tak tertutup kemungkinan lapisan bunga tanah yang kaya dengan bahan organik tersebut akan habis terkikis dan hanya menyisahkan lapisan tanah yang tidak subur dan miskin hara. Selain faktor erosi atau pengikisan oleh air, lapisan humus yang tipis juga bisa terjadi karena sedikitnya vegetasi yang tumbuh ditanah itu. Sebelumnya sudah pernah dijelaskan bahwa humus terbentuk dari proses pelapukan material organik seperti daun, ranting, akar yang lapuk.
5. Memiliki Tekstur Keras
Pembahasan ini sebenarnya masih lanjutan dari pengikisan lapisan humus oleh air yang mana pada akhirnya hanya menyisahkan lapisan atmosfer pada tanah tengah yang bersifat keras. Profile tanah terdiri atas beberapa horizon. Horizon O merupakan tempat lapisan humus, ketika horizon O ini hanyut terbawa air maka yang tersisa tinggal horizon A yang sifatnya kurang subur dan keras.
Dengan memahami semua tanda dan ciri tanah yang subur dan tidak subur maka seseorang dapat menentukan jenis tindakan apa yang akan diambil. Mengetahui kondisi tanah akan memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai keadaan keseluruhan suatu tanah. Hal hal yang telah dijelaskan diatas dapat digunakan sebagai paduan dasar sebelum bercocok tanam sehingga diharapkan akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Komponen Tanah

a. Batuan
  Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun dari campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi. Para ahli geologi mengelompokkan batuan menjadi 3 jenis berdasarkan proses terjadinya yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Jenis-jenis batuan tersebut sudah pernah kamu pelajari pada saat Sekolah Dasar.  Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi yang mendingin. Batuan-batuan yang ada di bumi tersebut mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah.
b. Udara
Meskipun tanah adalah benda yang kelihatannya padat, tetapi sebenarnya pada tanah tersebut terdapat rongga-rongga yang berisi udara. Rongga-rongga berisi udara ini dimanfaaatkan oleh organisme-organisme.
Berdasarkan gambar bahwa rongga udara terdapat di antara partikel (butiran) tanah. Selain di antara partikel tanah, rongga udara juga terdapat di antara batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu. Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan
tanah, misalnya cacing.
c. Humus
Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun feses oleh bakteri dan jamur. Humus adalah tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki banyak pori-pori sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran udara. Kondisi tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan tanah humus mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembab. Selain itu humus juga mengandung mineral-mineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan.
d. Air
           Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, seperti bakteri, cacing,  jamur, tumbuhan, dan lainlainnya. Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh
kelembaban tanah. Kelembaban tanah disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah. Begitu pula tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah dan mencapai akar.
e. Mineral
Masih ingatkah kamu dari manakah asal tanah? Tanah dapat berasal dari pelapukan batuan dan kerak bumi. Kerak bumi memiliki tebal 10-15 kilometer atau bahkan lebih. Nah, di dalam kerak bumi inilah banyak terdapat kandungan mineral berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif.
Beberapa ion positif yang ada dalam tanah adalah Kalium, Kalsium dan magnesium. Sedangkan ion-ion negatif adalah nitrat, fosfat dan sulfat. Ion-ion tersebut merupakan nutrisi bagi tumbuhan yang diserap melalui akar. Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter suatu tanah.
f. Komponen Organik
Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup mulai dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga menghasilkan meterial organik di dalam tanah.

Proses Pembentukan Tanah


Tanah merupakan campuran dari batuan yang telah lapuk, penguraian bahan organik, iklim, adanya sinar matahari, dan curah hujan mempengaruhi suhu bumi sehingga membantu mempercepat pelapukan batuan. Selain itu pelapukan secara biologis, dibantu oleh adanya mikroorganisme tanah dan jenis vegetasi tumbuhan juga mempengaruhi proses pembentukan tanah.


Pada bagian paling atas, tumbuhan memperoleh nutrisi berupa air dan mineral-mineral dari dalam tanah. Tanah bagian atas yang kaya nutrisi ini juga rentan kehilangan kandungan mineral dan nutrisi akibat beberapa kejadian alam seperti hujan dan banjir apabila tidak ada tumbuhan yang hidup di atasnya. yuk kita simak video lapisan tanah berikut.




https://www.youtube.com/watch?v=1LncN5YxIE

Peranan Organisme Tanah

Organisme tanah pada umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan oleh jamur dan bakteri. Hasil dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan mikroorganisme inilah yang dapat mempengaruhi kesuburan, tekstur dan kegemburan tanah. Apa sajakah organisme tanah itu ??? semua pasti sudah tahu kan ???
a.      Decomposer  

Organisme tanah (decomposer)  melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain menguraikan materi organik, juga dapat membantu pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.

b.      Pereaksi Kimia dalam Tanah



      Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza, yaitu jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor.
c.       Pengurai Polutan dalam Tanah
          
      Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu  membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian. Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dan polutan seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah parah.
d.      Pencegah  Penyakit Tanah

           Pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi maka organisme tanah dapat  melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal dapat tercipta ketika aktivitas pertanian dan perkebunan tidak  berlebihan dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali. 
e.       Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah

Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak  terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Tekstur tanah secara sederhana dapat ditentukan berdasarkan “Uji Rasa atau Menentukan Tekstur Tanah”.

Tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karena itu kita mengolongkan tanah menjadi  beberapa jenis tanah seperti tanah lempung, tanah liat dan pasir, ataupun tanah campuran dari ketiganya. Jenis tanah dapat diberi nama berdasarkan  ukuran partikel utama atau kombinasi dari ukuran partikel yang paling melimpah. Sebagai contoh, kita dapat menyebut “tanah liat berpasir” ketika tanah tersebut dapat dibuat menjadi pita yang tipis dan panjang, serta terasa berpasir.
f.       Pengatur Kegemburan dan Struktur Tanah

      Organisme tanah membantu terbentuknya struktur tanah. Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah direkatkan oleh suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme tanah. Lendir yang dihasilkan oleh organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang pertumbuhan populasi organisme tanah. Keberadaan jamur di tanah juga mampu membantu pembentukan gumpalan tanah.

Peranan Tanah


Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, termasuk tempat hidup bagi tumbuhan. Tumbuhan misalnya pohon apel hidupnya tidak berpindah-pindah. Dia tetap stay di tempat tersebut. Bagaimana kalo pohon apel dapat berpindah-pindah tempat??? Duh pasti banyak orang yang takut. Oleh karena itu, tanah harus dapat menyediakan segala keperluan hidup bagi pohon apel tersebut sehingga dapat terus tumbuh dan menghasilkan buah sehingga dapat kita nikmati. Begitu besar kan peranan tanah bagi kehidupan kita.
Selain mengandung nutrisi yang penting bagi tumbuhan,  tanah menyimpan berbagai macam logam, batu bara dan minyak bumi yang dibutuhkan oleh manusia untuk menunjang kehidupan sehari-hari.  Emas, perak, timah, dan benda logam lain tersebar luas di dalam tanah, tetapi hanya beberapa wilayah di Indonesia yang tanahnya mengandung logam-logam tersebut. Batu bara dan minyak bumi juga tersimpan di tanah, sehingga perlu dilakukan penambangan dan pengeboran untuk mendapatkannya. 
            Betapa pentingnya tanah bagi semua kehidupan. Maka dari itu kita sebagai manusia harus menjaga tanah agar tidak tercemar karena kita sendiri yang akan menerima timbal baliknya.